Thank You for Visiting

Welcome to My Journey. Don't forget to leave a comment after you read!
Your visit means a lot to me. Have a read!

This Blog

Journey, satu kata yang terbesut di jembatan pikiranku. Kata yang sangat simple, memiliki arti yang sederhana pula, tapi mengandung makna yang berlipat-lipat. Sebuah makna perjalanan yang tak sebentar, menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan dunia. Dan juga sebuah 'arti' mengenai apa hidup dan kehidupan itu sebenarnya. 
Yang kemudian menjadi awal dan akhir nama sebuah nama blog yang pada awalnya berjudul Chical's Book ini.
Tak banyak yang bisa ku sampaikan disini, tidak pula sesingkat ungkapan. Hanya sekadar untuk membagi pada dunia tentang apa hari kemarin, hari ini, dan hari esok.
Blog yang pada dasarnya hanya dibuat untuk menampung segala pemikiran yang ada di otakku ini pada akhirnya bisa bermamfaat bagi diri maupun orang lain. Ada banyak cara untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran lewat apapun, banyak orang yang tidak dapat menuangkan pikirannya pada lisan, tapi hebat dalam tulisan, begitupun sebaliknya.
Ini adalah awal yang membawaku kembali membuka mata pada dunia untuk saling berbagi, memberi satu sama lain ilmu dan kebahagiaan, dan menjalin silahturahmi yang tanpa batas.
Selagi kita bisa berbagi pada dunia, kenapa tidak?!
Rasa terima kasihku ku ucapkan pada penghuni-penghuni blog yang telah membangkitkan semangatku kembali untuk segera menggerakkan jariku di keyboard, lagi dan lagi. Tanpanya aku hanyalah pengarang blog amatir yang pemalas tanpa tujuan. 
Mengganti nada-nada pengantar blog adalah rutinitas lainnya dalam blog ini, bisa kau perhatikan tak sampai sebulan untuk mengganti tema melodi yang tersaji, semuanya adalah yang terpilih, pilihanku.
Semua yang ku jalani, ku cintai, dan ku banggakan tersaji rapi dalam sebuah buku yang tersimpan di 'dunia virtual' yang luar biasa ini. Menulis, menulis, dan menulis, akan ku jalani selagi aku bisa dan selagi aku memiliki nafas untuk untuk bisa kubagikan pada siapapun.
Harapanku satu untuk The Journey, menjadi saksi kehidupanku kelak yang tidak bisa ku ungkapkan pada khalayak yang ku tuju. Yang menjelaskan bahwa diamku bukan diam karena bersalah, tapi sebaliknya.